Usulan Sumber Dana Alternatif Program Makan Bergizi Gratis
Cakranews.net, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi
andalan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto masih menjadi perhatian publik
setelah berjalan dua pekan. Berbagai usulan terkait sumber dana alternatif
muncul untuk membantu keberlanjutan program tersebut.
Salah satu usulan datang dari Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin yang
mengusulkan pelibatan dana zakat dalam pembiayaan program MBG. Usulan ini
menuai tanggapan dari berbagai pihak, termasuk sejumlah tokoh masyarakat dan
lembaga terkait.
Sultan berpendapat, dana zakat dapat dimanfaatkan untuk mendorong
keterlibatan masyarakat dalam program MBG. Ia menilai masyarakat Indonesia
memiliki karakter gotong royong yang kuat dan dapat mendukung keberhasilan
program tersebut.
"Saya melihat ada DNA dari negara kita, dari masyarakat Indonesia itu
kan dermawan, gotong royong. Nah kenapa enggak ini justru kita manfaatkan
juga," ujar Sultan di Gedung DPD RI Senayan, Selasa (14/1).
Selain dana zakat, Sultan juga mengusulkan penggunaan dana infak dan sedekah
untuk program tersebut. Ia menyebutkan bahwa sumber-sumber tersebut dapat
menjadi alternatif pembiayaan tanpa membebani APBN secara signifikan.
"Contoh bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di
program makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga
berpikir kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau
libatkan ke sana. Itu salah satu contoh," tambahnya.
Namun, pendapat berbeda disampaikan oleh Ending Syarifuddin, pengurus
Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU). Ia menilai
lebih tepat jika program MBG didanai dari infak dan sedekah daripada zakat.
"Iya bisa begitu alternatifnya. Kalau dana zakat itu kan harus mustahik
dan harus muslim," ungkap Ending di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (15/1).
Usulan lain muncul dari anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem, Irma
Suryani. Ia menyarankan pembiayaan program MBG didanai melalui cukai rokok.
Menurutnya, pendapatan negara dari cukai rokok yang mencapai ratusan triliun
dapat menjadi solusi konkret.
"Untuk Makan Bergizi Gratis, saya usul ambil dari cukai rokok saja.
Sudah, selesai. Cukai rokok per tahun Rp150 triliun," kata Irma dalam
keterangannya seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/1).
Kepala Staf Kepresidenan, AM Putranto, turut memberikan tanggapan. Ia
menyatakan bahwa program MBG sudah dianggarkan dalam APBN sebesar Rp71 triliun
secara bertahap. Ia juga menegaskan bahwa penggunaan dana zakat untuk program
tersebut tidak tepat.
"Zakat bukan untuk itu, karena presiden sudah berniat baik dan tulus
untuk memberikan terbaik bangsa Indonesia kepada siswa-siswa, pondok pesantren,
ibu hamil, sudah dianggarkan 71 triliun itu," jelas Putranto.
Presiden Prabowo sendiri menyambut baik berbagai masukan tersebut namun
menegaskan komitmennya untuk memastikan keberlanjutan program MBG melalui
sumber anggaran negara yang telah direncanakan. Program ini diharapkan mampu
meningkatkan gizi masyarakat Indonesia secara merata. (RYS)
Komentar
Posting Komentar