Presiden Prabowo Ultimatum: Jangan Akali Anggaran Pemerintah
Prabowo mengungkapkan keprihatinannya terhadap pengelolaan kekayaan negara yang sering tidak menggunakan akal sehat. Ia menilai bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar dari segi sumber daya, tetapi pengelolaan yang kurang optimal menjadi kendala utama.
Dalam pidatonya, Prabowo mengingatkan bahwa teknik manipulasi anggaran sudah bukan hal baru baginya. "Saya sudah lama jadi orang Indonesia, teknik akal-akal itu semua saya paham. Jadi tugas saya, buktikan," ujar Prabowo.
Ia juga menekankan bahwa pemerintahannya tidak akan tinggal diam melihat potensi negara yang terbuang sia-sia. Menurutnya, Indonesia mampu bangkit jika kekayaan dikelola secara bijaksana dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
"Saya sekarang, merasa semakin percaya, makin yakin bahwa Indonesia mampu bangkit," lanjut Prabowo, seraya menunjukkan keyakinannya terhadap masa depan negara.
Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap visi dan misi yang disampaikan oleh Presiden.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menjanjikan langkah-langkah besar yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat. Ia menekankan bahwa perubahan signifikan adalah keharusan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Dan kita bertekad mampu mengelola kekayaan kita sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," tegasnya.
Pernyataan tersebut mendapat respons positif dari para peserta acara, yang terdiri dari pelaku usaha, pejabat, dan anggota Kadin Indonesia. Mereka berharap janji Presiden segera diwujudkan melalui kebijakan konkret.
Presiden Prabowo menutup pidatonya dengan optimisme, mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun Indonesia. Komitmennya menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. (RYS)
Komentar
Posting Komentar