Bupati Ngawi Paparkan Misi Pembangunan Tahun 2026

Cakranews.net, Ngawi – Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, memaparkan berbagai misi pembangunan yang akan dilaksanakan melalui program-program Pemerintah Kabupaten Ngawi tahun anggaran 2026. Misi tersebut mencakup ketahanan pangan, penyediaan rumah layak huni, pelestarian lingkungan hidup, pengentasan kemiskinan, hingga pemanfaatan teknologi digital.

Hal ini disampaikan dalam Forum Konsultasi Publik (FKP) yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ngawi di Pendopo Wedya Graha, Kamis (9/1/25). 

Dalam forum tersebut, Ony menyoroti pentingnya memastikan kestabilan harga hasil pertanian sebagai langkah awal ketahanan pangan. Ia menjelaskan, pemerintah berupaya menjaga harga gabah dari Rp6.000 ke Rp6.500 per kilogram, serta harga jagung di angka Rp5.000 ke Rp5.500.

“Pemerintahan kali ini benar-benar serius mulai bagaimana pemerintah memastikan harga gabah Rp6.000 ke Rp6.500, harga jagung dari Rp5.000 di Rp5.500. Ini hasilnya lumayan,” ungkap Ony Anwar Harsono, Bupati Ngawi.

Selain itu, Ony juga mengungkapkan upaya peningkatan alokasi pupuk subsidi untuk mendukung produktivitas petani. Menurutnya, alokasi pupuk subsidi telah meningkat dari 4 juta ton per tahun menjadi 9,5 juta ton per tahun.

“Kemudian alokasi pupuk subsidi dari 4 juta ton per tahun sekarang 9,5 juta ton per tahun. Bagaimana LMDH Perhutanan Sosial bisa mengakses meskipun lewat Poktan tapi boleh dijalankan,” jelasnya.

Bupati juga menekankan peran penting Kabupaten Ngawi sebagai penggerak pertanian berkelanjutan sekaligus lumbung pangan nasional. Ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi mendukung misi ini.

“Direct kepada Poktan, Gapoktan. Jadi melihat keseriusan ini, mari kita di Kabupaten Ngawi ini yang sudah notabene menjadi penggerak terkait pertanian berkelanjutan dan sebagai lumbung pangan nasional,” tambah Ony.

Di sisi lain, percepatan penurunan angka kemiskinan juga menjadi salah satu prioritas pemerintah. Ony menyebutkan bahwa kolaborasi lintas sektor akan dilakukan untuk memastikan penanganan kemiskinan yang tepat sasaran.

“Terus kemudian nanti jika penurunan kemiskinan pemangkasan melalui kolaborasi penanganannya tepat sasaran, bagaimana kemudian dikolaborasi ini kita jalankan dalam percepatan penurunan kemiskinan,” ujarnya.

Masalah sosial lainnya yang menjadi perhatian adalah penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat kurang mampu. Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan 9.000 rumah tidak layak huni di tahun mendatang.

“Ini karena banyak hal yang kita belum bisa sasar, seperti termasuk kita harus bisa menyelesaikan 9.000 rumah tidak layak huni,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk mengatasi krisis air di 12 desa yang kerap mengalami kekeringan saat musim kemarau. Ony menegaskan, penyelesaian masalah ini menjadi prioritas mendesak.

“Kita kemudian masih ada 12 desa yang ketika kemarau kurang air. Kita harus segera selesaikan problematika ini,” jelas Ony.

Tak kalah penting, Ony menyoroti urgensi digitalisasi sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, pemanfaatan teknologi 4.0 adalah langkah strategis untuk menciptakan peradaban yang lebih baik.

“Digitalisasi yang sekarang 4.0 ini sebagai keniscayaan. Kita harus ikut, baik bagaimana ke depan lebih diupayakan bagaimana komunikasi interaksi sosial kemasyarakatan dalam rangka membuat suatu peradaban yang baik,” tutup Ony.

Dengan misi-misi tersebut, Pemerintah Kabupaten Ngawi berharap mampu mendorong pembangunan berkelanjutan. (RYS)

Komentar