Presiden Prabowo Dorong Kebijakan Pro Rakyat di Sektor Perumahan
Cakranews.net, Jakarta – Presiden
Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas dengan sejumlah Menteri Kabinet Merah
Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/1). Rapat ini membahas percepatan
pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta
kebijakan pro rakyat di sektor perumahan dan permukiman.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)
Maruarar Sirait menjelaskan, sejak 20 Oktober 2024, pemerintah telah membangun
sekitar 40 ribu unit rumah untuk MBR. Program ini akan terus diperluas dengan
memanfaatkan lahan negara, termasuk aset hasil sitaan korupsi dan Hak Guna
Usaha (HGU) yang tidak diperpanjang.
“Pemerintah akan membuat skema yang legal dan
berkeadilan, terutama untuk masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp8 juta,”
ujar Maruarar dikutip dari akun Setneg.
Presiden Prabowo juga memberikan perhatian khusus
pada pembiayaan untuk masyarakat yang bekerja di sektor informal, seperti
pedagang kaki lima dan penjual bakso. Pemerintah ingin memastikan mereka juga
memiliki kesempatan memiliki rumah.
“Keadilan itu harus dijalankan, bukan hanya
kepada yang punya gaji tetap, tetapi juga kepada mereka yang bekerja di sektor
informal,” tegas Maruarar. Ia menambahkan bahwa sektor informal adalah
prioritas dalam kebijakan pemerintah.
Selain itu, Maruarar memaparkan kebijakan pro
rakyat lainnya yang akan diterapkan dalam 90 hari pertama pemerintahan Presiden
Prabowo. Kebijakan ini mencakup penghapusan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) dan Bentuk Bangunan Gedung (BBG) sebesar 0 persen, serta
penghapusan PPN selama enam bulan untuk rumah di bawah Rp2 miliar.
“Ini adalah sesuatu yang tadinya bayar menjadi
gratis untuk rakyat kecil yang berpenghasilan rendah, sesuai arahan Presiden,”
ungkap Maruarar. Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat
kecil.
Proses perizinan pembangunan juga menjadi
perhatian. Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang sebelumnya memerlukan waktu
hingga 45 hari, kini dipangkas menjadi hanya 10 hari. Bahkan di Tangerang,
proses ini dapat selesai dalam waktu empat jam.
“Prinsip Presiden adalah rakyat harus mendapatkan
layanan cepat. Kalau bisa murah ya murah, gratis ya gratis,” jelas Maruarar.
Maruarar juga menyoroti meningkatnya kepercayaan
investor asing terhadap Indonesia, yang dipengaruhi oleh diplomasi aktif
Presiden Prabowo. Diplomasi ini membuka peluang investasi yang berdampak pada
pertumbuhan ekonomi.
“Kita harus menyiapkan tim yang kuat agar
investor mendapat kepastian hukum, lokasi, serta hak dan kewajiban mereka,”
katanya.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah ini
menunjukkan komitmen terhadap kebijakan pro rakyat di sektor perumahan.
Pemerintah berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
kecil dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Rangkaian kebijakan ini menjadi bukti nyata
perhatian pemerintah terhadap masyarakat berpenghasilan rendah. (RYS)
Komentar
Posting Komentar