Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi Gelar Pelatihan Budidaya Tembakau
Cakranews.net, Ngawi—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mengadakan Pelatihan Budidaya Tembakau Angkatan I selama tiga hari, dari 18 - 20 Maret 2025, di Kecamatan Kendal, Jogorogo, dan Mantingan. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan petani tembakau terkait budidaya, pemeliharaan, serta pasca panen.
Kegiatan ini diikuti oleh enam kelompok tani,
yaitu Kelompok Tani Sumber Rejeki dari Desa Majasem, Kecamatan Kendal; Kelompok
Tani Sri Luhur II dari Desa Gayam, Kecamatan Kendal; Kelompok Tani Sri Makmur I
dari Desa Girimulyo, Kecamatan Ngrambe; Kelompok Tani Sido Mulyo dari Desa
Girimulyo, Kecamatan Jogorogo; Kelompok Tani Sri Lestari dari Desa Gembol,
Kecamatan Karanganyar; dan Kelompok Tani Margo Rukun dari Desa Pengkol,
Kecamatan Mantingan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kabupaten Ngawi, Supardi, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan
pengetahuan petani tembakau. Menurutnya, peningkatan wawasan petani sangat
penting untuk mendukung produktivitas dan kualitas hasil panen. Ia berharap
kegiatan ini memberikan manfaat langsung bagi petani di wilayah tersebut..
"Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk
menambah pengetahuan khususnya petani tembakau di wilayah Kabupaten
Ngawi," kata Supardi.
Ia menekankan pentingnya pemerataan pertanian tembakau di berbagai wilayah.
Menurutnya, hal itu diperlukan untuk menjaga keseimbangan sektor pertanian. Ia
juga menambahkan bahwa distribusi yang merata dapat meningkatkan kesejahteraan
petani.
"Tujuan lainnya adalah mewujudkan pemerataan
pertanian tembakau agar terjadi keseimbangan di Kabupaten Ngawi di suatu
wilayah dan wilayah lain," tambahnya.
Kepala Bidang Penyuluhan, Hastanina Harimurti, menekankan pentingnya
peningkatan kapasitas petani tembakau. Menurutnya, hal itu diperlukan agar
petani dapat lebih produktif dan berdaya saing. Dengan begitu, kesejahteraan
bersama dapat tercapai.
"Peningkatan kapasitas petani tembakau
sangat penting untuk mencapai kesejahteraan, baik pada petaninya sendiri maupun
masyarakat Kabupaten Ngawi," ujar Hastanina.
Ia menyoroti tingginya perputaran transaksi komoditi tembakau di Kabupaten
Ngawi. Ia menilai hal itu sebagai faktor penting bagi perekonomian daerah.
Menurutnya, upaya mempertahankan perputaran transaksi tersebut harus terus
dilakukan. Selain itu, peningkatan nilai transaksi juga perlu menjadi
perhatian.
"Perputaran transaksi komoditi tembakau di
Kabupaten Ngawi sangat tinggi, sehingga sangat penting dipertahankan dan kita
terus mengupayakan ditingkatkan," tambahnya.
Pelatihan berlanjut dengan pretest untuk mengukur pengetahuan petani tentang
budidaya tembakau. Setelah itu, peserta menerima materi dari Ratih Setyorini
dan Siswanto. Materi yang disampaikan berfokus pada pembibitan benih tembakau.
Petani mendapatkan penjelasan mendetail tentang teknik dan tahapan pembibitan.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan produksi
tembakau di Kabupaten Ngawi semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun
kualitas. Kegiatan serupa akan terus dilaksanakan dengan materi-materi lain
yang mendukung pengembangan sektor pertanian, khususnya dalam budidaya
tembakau.
Melalui upaya-upaya tersebut, Kabupaten Ngawi
diharapkan dapat menjadi salah satu sentra produksi tembakau unggulan yang
mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional. Semua pihak terkait
diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. (RYS)
Komentar
Posting Komentar