AI Hanya Alat Bantu, Jurnalis Harus Tetap Dominan dalam Produksi Konten

Cakranews.net, Ngawi – Artificial Intelligence (AI) memiliki pengaruh besar terhadap dunia jurnalistik saat ini. Hal ini diungkapkan oleh Yatimul Ainun, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Menurutnya, AI harus dipahami sebagai alat bantu, bukan pengganti peran jurnalis.  

Yatimul Ainun menjelaskan bahwa bahaya utama muncul ketika jurnalis tidak memiliki pemahaman bahwa AI hanyalah alat pendukung. 

"Kalau itu sangat besar pengaruhnya. Yang berbahaya adalah kalau kita tidak punya mindset bahwa AI itu hanya alat bantu," kata Yatimul Ainun saat ditemui di Alas Cafe, Kabupaten Ngawi, Senin (14/3/25).  

Ia menekankan bahwa AI tidak boleh dianggap sebagai satu-satunya sumber kebenaran. Jika tidak, media atau jurnalis akan terjebak pada ketergantungan berlebihan. 

"Tetapi kalau dinilai bukan sekadar alat bantu, maka jurnalis atau media atau siapapun akan menjadikan satu-satunya alat atau satu-satunya kekuatan yang mendominasi bahwa itu benar, padahal kita harus pahami secara utuh," ujarnya.  

Lebih lanjut, Yatimul Ainun mengingatkan bahwa data yang digunakan AI berasal dari manusia. Tanpa kontribusi jurnalis di lapangan, AI tidak bisa bekerja secara mandiri. 

"Bahwa data-data yang diambil AI, dari kita di lapangan, misalkan salurannya dari kita, didapat oleh manusia," jelasnya.  

Meski demikian, ia tidak menampik bahwa AI memiliki peran penting dalam industri media. Teknologi ini membantu mempercepat proses produksi konten dan penyebaran berita. 

"Tetapi di sisi yang lain, AI itu bukan sesuatu yang harus kita buang, tetapi sangat dibutuhkan oleh proses produksi konten atau di berita," tambahnya.  

Yatimul Ainun menegaskan bahwa sosialisasi tentang fungsi AI harus terus dilakukan. Jurnalis dan masyarakat perlu memahami batasan penggunaan teknologi ini. 

"Itu hanya menjadi alat bantu, itu yang harus ditekankan pada teman-teman di media dan publik bahwa AI hanya alat bantu semata," tegasnya.  

Di sisi lain, media massa juga dituntut untuk menjaga kredibilitas dengan tidak sepenuhnya bergantung pada AI. Verifikasi dan investigasi lapangan tetap menjadi kunci utama.  

Yatimul Ainun berharap kolaborasi antara manusia dan AI dapat menghasilkan konten berkualitas tanpa mengorbankan independensi media. Sinergi ini dinilai penting di era digital yang serba cepat. (RYS)

Komentar