Peserta PPG Mandiri di UIN Ponorogo Keluhkan Ketidakpastian Sertifikat
Cakranews.net, Ponorogo – Polemik muncul dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Mandiri di UIN Ponorogo setelah sejumlah peserta mengeluhkan ketidakpastian sertifikat meski kegiatan telah selesai sejak Februari 2025. Peserta menilai lambannya proses penerbitan sertifikat menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran, terlebih waktu menunggu sudah lebih dari lima bulan tanpa kepastian yang jelas dari pihak penyelenggara.
PPG Mandiri tersebut digelar sejak Oktober 2024 hingga Februari 2025 dengan sasaran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di wilayah Kabupaten Ngawi, Kota Madiun, Ponorogo, dan Magetan. Program ini semula diharapkan mampu meningkatkan kompetensi guru sekaligus memberi kepastian status profesi melalui sertifikat resmi, namun hingga pertengahan September 2025 peserta belum menerima hasil yang diharapkan.
Seorang peserta dari Kabupaten Ngawi mengungkapkan bahwa informasi mengenai waktu penerbitan sertifikat sempat disampaikan pihak penyelenggara. Ia menyebut adanya janji pemberitahuan pada akhir September 2025, meski kepastian itu masih sebatas penjelasan lisan tanpa dokumen resmi.
"Katanya akan dikabari akhir bulan September ini. Dan juga nanti akhir tahun dipastikan sudah clear," kata salah satu peserta PPG dari Kabupaten Ngawi.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Kabupaten Ngawi menjadi penyumbang peserta terbesar dalam kegiatan ini, yakni sekitar 300 orang. Angka tersebut jauh lebih banyak dibandingkan daerah lain, sehingga wajar apabila keluhan paling banyak datang dari wilayah tersebut.
"Kalau dari Ngawi paling banyak dibanding daerah lainnya Mas. Kurang lebihnya sekitar 300 orang," lanjut peserta tersebut.
Hingga Jumat (19/9/2025), peserta juga masih menunggu kepastian lebih lanjut dari pihak pengelola program. Informasi sementara yang diterima menyebutkan bahwa keterangan resmi terkait sertifikat baru akan disampaikan pada akhir September mendatang, sehingga menambah kegelisahan peserta yang membutuhkan dokumen tersebut untuk kelanjutan karier mereka.
"Kita juga masih nunggu kapan sertifikat itu keluar. Jadi kita masih suruh nunggu untuk akhir bulan September," ujar salah seorang peserta lain.
Selain masalah waktu penerbitan, peserta juga menyinggung soal biaya yang telah dilunasi sejak awal program. Meski demikian, sebagian peserta mengaku lupa waktu pasti pembayaran karena prosesnya sudah berlangsung cukup lama, sementara hasil berupa sertifikat hingga kini belum jelas keberadaannya.
"Untuk biayanya juga kita sudah melunasi. Tapi sayang lupa kapan waktunya, karena udah agak lama," imbuh peserta itu.
Peserta berharap pihak penyelenggara dapat segera memberikan kepastian agar polemik ini tidak semakin berkepanjangan. Sertifikat PPG sangat penting bagi guru PAI untuk pengakuan profesionalisme sekaligus mendukung kelancaran karier mereka di bidang pendidikan. (RYS)
Komentar
Posting Komentar