AKTIVIS PMII PUTRI HARUS JADI PENGGERAK BUKAN PENGEKOR

* Harlah Korp PMII Putri Ngawi Serentak di Dua Kampus

Lintas generasi  Enni Aslihatul Kirom  Korp PMII Putri era 80'/90' dan era 2000

CAKRANEWS.NET, NGAWI—Serentak, Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI PMII)  Ngawi memperingati  hari ulang tahun (Harlah)-nya  ke-53 tahun di kampus STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron dan  Komisariat Kopri STIKIP Modern, ring road.

"Punyalah prinsip, jadi seorang yang nomor satu, seorang penggerak, jadi seorang konseptor . Jangan hanya sebagai ekor, kemana-kemana hanya sebagai  pengikut saja, ” tandas Enni Aslihatul Kirom, Mabinkom Korp PMII saat menjadi pembicara di acara syukuran harlah diselanggarakan Komisariat Modern Ngawi  di Gedung Pertemuan Mahasiswa (28/11/2020).

Komisariat STIJIP Moderan Ngawi

Dijelaskan,  itu semua mengandung makna bahwa jadi seorang perempuan itu harus bisa segalanya. Mampu  menjadi seorang yang mandiri,tanpa harus selalu bergantung pada  pria. “Bisa saja wanita jadi super woman. Kita sebagai wanita bukan  membela diri. Perempuan bisa masak, nyapu, bahkan bisa menyiapkan ruang  untuk acara, mengangkat meja kursi. Coba giliran pria,  belum tentu bisa masak ketika diminta memasak,” tutur Enni

Menurutnya,  anggota PMII harus terus-menerus  diberdayakan semaksimal mungkin. kader putri  PMII harus terus diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensinya.  Jangan sampai dengan jumlah  begitu banyak,  putri PMII harus bisa berkiprah  mengembangkan diri dan membesarkan PMII.

Syukuran, sholawatan,  tumpengan di aula STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron

Kelembagaan KORP PMII Putri memiliki landasan normatif, adalah AD/ART PMII,  dibawah bendera Nahdatul Ulama.  PMII menggunakan simbol bintang 9 bermakna menjaga norma-norma kemanusiaan dan keadilan.  Dalam Bab VII Anggaran Rumah Tangga (ART) PMII tentang Kuota Kepengurusan, Pasal 20 dinyatakan, ayat (1) Kepengurusan di setiap tingkat harus menempatkan anggota perempuan minimal 1/3 keseluruhan anggota pengurus; dan ayat (2) Setiap kegiatan PMII harus menempatkan anggota perempuan minimal 1/3 dari keseluruhan anggota.

Aktivis PMII  memenuhi Aula STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron

Penjelasan soal pemberdayaan anggota perempuan PMII  dalam bab VIII Pasal 21 ayat (1) Pemberdayaan Perempuan PMII diwujudkan dengan pembentukan wadah perempuan yaitu KOPRI (Korp PMII Putri), dan ayat (2) wadah perempuan tersebut  selanjutnya diatur dalam Peraturan Organisasi (PO).

Adapun wadah pemberdayaan anggota putri PMII ditegaskan dengan pembentukan lembaga khusus bernama Korp PMII Putri (KOPRI) sebagaimana dalam Bab IX tentang Wadah Perempuan. Dalam Pasal 22, ayat (1): Wadah perempuan bernama KOPRI; ayat (2) KOPRI adalah wadah perempuan yang didirikan oleh kader-kader Putri PMII melalui Kelompok Kerja sebagai keputusan Kongres PMII XIV; ayat (3) KOPRI didirikan pada 29 September 2003 di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta dan merupakan kelanjutan sejarah dari KOPRI yang didirikan pada 26 November 1967; dan ayat (4) KOPRI bersifat semi otonom dalam hubungannya dengan PMII. “Jadi KOPRI PMII sudah jelas dalam organisasi PMII, ” ujar antan Ketua Korp PMII Putri Cabang Surabaya.

Sedangkan Rianda Safitri sebagai Ketua Korp PMII Putri Komisariat STIKIP Modern Ngawi berharap kader Kopri mampu menjawab tantangan zaman dan mampu memberikan pengaruh positif di lingkungan sekitar. Sehingga perempuan tidak hanya dipandang sebagai pensuport,  tetapi juga seorang leader.

Sementara itu  di Kampus STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron (26/11/2020) peringatan harlah Kopri PMII  menggelar khataman Al Qur’an, gebyar sholawat banjari dari berbagai grup banjari Ngawi, refleksi Kopri PMII  dari senior alumni. Hadir anggota dan kader PMII  Komisariat se-Kabupaten Ngawi,  Mabincab dan Mabinkom komisariat se- kabupaten Ngawi, alumni PMII Ngawi, PC PMII Magetan, PC PMII Madiun, PC PMII Ponorogo, PC IPNU Ngawi, PC IPPNU Ngawi. “Harlah tersebut bertujuan mempererat dan sejenak mengingat kembali sejarahnya unntuk membangun semangat generasi Korp PMII Putri dan semua anggota PMII,” kata Fita, panitia harlah mahasiswa PAI STIT Islamiyah Karya Pembangunan Ngawi. (rian/fit)