CAKRANEWS.NET, NGAWI- .Meskipun masih dalam suarana Pandemi Covid-19. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Ngawi tak pernah meninggalkan tradisi ziarah ke makam ulama, tokoh-tokoh NU dan sejumlah sesepuh Ngawi. Kali ini bertepatan Hari Santi Nasional (HSN) 2020, berziarah ke makam RM Tumenggung Poerwodiprojo komplek TPU Kauman Masjid Agung Baiturrahman. Ketua Tanfidziyah KH Ahmad Ulinnuha Rozy dan Ketua Rois KH Abdul Azis PC NU memimpin rombongan saat tahlil, dzikir, bersholawat bersholat dan doa. Hadir juga Saeful Bahri, Sekretaris PCNU Ngawi.
Ziarah yang sudah jadi tradisi sejak 2015 ini berlngasung tidak seperti tahun-tahun lalu. PC NU tidak mengajak banyak warga nahdiyin karena pertimbangan masih suasana pandemi Covid-19. Rombongan juga mengetrapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan menggunakan masker. Hanya perwakilan pengurus cabang, MWC dan ranting serta beberapa santri. “Ziarah ini sengaja tidak mengajak jamaah yang banyak. Menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran Covid-19, ” ujar Kyai Ulin, yang juga pengasuh Ponpes Temulus Mantingan.
Usai berziarah di komplek TPU Kauman, Kyai Ulin, Kyai Azis melanjutkan ziarah di makam KH Syarwan Gunawan, Ngasinan Gentong Paron, makam KH Asroful Anam, Widodaren. Bukan hanya mendoakan para tokoh-tokoh NU yang sudah meninggal, rombongan berdoa agar wabah Covid-19 segera dicabut oleh Alloh SWT serta mendoakan untuk kebaikan bangsa Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia dilindungi dan diselamatkan dari balaq, malapetaka, mara bahaya serta belenggu penderitaan.
Ziarah ke makam para wali, ulama dan para tokoh-tokoh ini sudah jadi tradisi turun menurun di masyarakat Khususnya bagi warga NU. Ada menyebut arwahan, nyekar, kosar munggahan, ngalap berkah dan sebutan lainnya. Tujuan ziarah tidak lain mengingat kehidupan akherat, mendoakan, mengenang jasa dan napak tilas perjuangan semasa hidup para tokoh, NU, wali dan ulama.
Banyak makam sesepuh dan ulama NU di Ngawi. Makam Mbah KH. Toyib, Klitik , Makam Mbah H. Sulaiman dan KH. Wasiq Amnani, Talok, Karangjati , Makam Mbah KH. Moh Sirodj Iljasy, Ngale Paron dan Makam Mbah KH. Ma’sum Abdurrahman, Kedunggudel, Widodaren
Patut ditauladani warga NU, khususnya para santri sebagai generasi penerus ulama. Sesepuh-sesepuh yang sudah menginggal itu karena hampir sepanjang hidupnya diabdikan untuk perjuangan dakwa bersama NU. Tenaga, ilmunya, jiwa raga dan harta ‘diwaqafkan’ untuk umat. .
Kendati dibatasi peserta, tidak mengurangi kekhimatan peserta ziarah. Mereka mengikuti tahlil, bersholat dan doa dipimpin Kyai Ulin dan Kyai Aziz. Diharapkan ziarah ini menjadi amalan yang terus-menerus dilakukan oleh nahdliyin. Jangan sekali-sekali meninggalkan ziarah seperti ini. Kegiatan HSN 2020, juga menggelar kegiatan lomba bahasa Inggris, lomba bahas Arab dan lainnya. (rto)
.
Posting Komentar