CAKRANEWS.NET--Ketika
ada orang yang bertanya kepada kita, bagaimana jalan untuk menggapai surga,
tentu kita akan menjawabnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad, Artinya: Sebarkan kedamaian,
berikan makanan, bersilaturrahimlah, shalatlah ketika orang-orang tidur, engkau
akan masuk surga dengan damai.
Pertama, orang yang
menghendaki untuk masuk surga adalah orang yang menebarkan salam, perdamaian
dan kasih sayang. Menebarkan perdamaian bisa diawali dengan memberi ucapan
salam kepada saudara kita, yaitu Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Yang artinya keselamatan, rahmat, dan berkah Allah subhanahu wata‘ala semoga
tercurahkan untukmu.
Lazimnya ucapan salam
ini akan dijawab oleh saudara kita dengan jawaban wa’alaikumussalam
warahmatullahi wa barakatuh yang artinya bagimu keselamatan, rahmat dan berkah
Allah subhanahu wata‘ala. Ucapan tersebut tampak sepele, namun memiliki makna
yang mendalam.
Imam an-Nawawi dalam
Syarah Sahih Muslim menjelaskan .ucapan salam tidak sekadar kata-kata, namun
mengandung arti menebarkan perdamaian, kasih sayang dan kerukunan terhadap
sesama, baik kepada keluarga, tetangga, maupun terhadap sesama Muslim.
Kata salam juga menjadi
kunci yang ampuh untuk menghilangkan permusuhan, kebencian, dan kerenggangan di
antara sesama. Karena itu, Islam sangat menganjurkan kita untuk saling mengucapkan
salam, tujuannya adalah mewujudkan kerukunan dan kedamaian, dan menghilangkan
kerenggangan dan permusuhan di antara sesama. Di tengah umat seluruh dunia ini
diuji dengan wabah Covid-19, waktunya menghilangkan permusuhan, kebencian, dan
kerenggangan di antara sesama untuk mewujudkan kerukunan dan kedamaian.
Hadits di atas
memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak diperkenankan bagi seorang Muslim
untuk membenci dan menghujat sesama Muslim, menyebarkan permusuhan, menebarkan
ujaran kebencian dan memutuskan tali persaudaraan. Karena menebarkan permusuhan
adalah ciri-ciri dari ajaran syaitan, sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat
al-Maidah ayat 91, syaitan memiliki tujuan menimbulkan permusuhan dan kebencian
di antara sesama Muslim.
Kedua, jalan untuk
menggapai surga adalah memberikan makanan, Selain kita diwajibkan untuk
mengeluarkan nafkah untuk keluarga, atau mengeluarkan zakat atas harta, Nabi
menganjurkan kepada kita untuk bersedekah, terutama bagi orang-orang yang
membutuhkan. Mengapa memberikan makanan dapat menghantarkan kita menuju surga?
Karena orang yang senang memberikan makanan adalah orang yang dekat dengan
surga.
.
Seorang dermawan yakin
bahwa orang berbuat baik dengan mensedekahkan sebagian hartanya, Allah pasti
akan menggantinya sepuluh kali lipat kebaikan. Berbeda dengan orang yang
bakhil, ia adalah orang yang terlalu cinta dunia dan ragu terhadap janji Allah
. Karena itu, tempat yang layak bagi seorang dermawan adalah surga, sebaliknya
tempat yang layak bagi orang bakhil adalah neraka.
Ketiga, menjalin
silaturrahim dan persaudaraan, walaupun hanya dengan ucapan salam. Dalam sebuah
riwayat Imam Hakim dalam Kitab Mustadrok Ala Shohihain Juz 2 halaman 563,
dengan sanad yang shahih Nabi bersabda: Tiga hal yang menjadikan seseorang akan
dihisab Allah dengan mudah dan akan dimasukkan ke surga dengan Rahmat-Nya.
Sahabat bertanya, bagi siapa itu wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?
Nabi bersabda: Engkau memberi orang yang menghalangimu, engkau memaafkan orang
yang mendzalimimu, dan engkau menjalin persaudaraan dengan orang yang
memutuskan silaturrahim denganmu.
.
Keempat, menjalankan
shalat malam ketika banyak orang telah tidur terlelap. Shalat malam menjadi
shalat yang spesial karena dilakukan di waktu banyak orang beristirahat dan
lalai dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata‘ala. Shalat malam juga menjadi
indikasi seseorang jauh dari riya’ dan pamer dalam beribadah, karena di waktu
ini banyak orang beristirahat.
Menebarkan salam dan
kedamaian, memberikan makanan, menjalin persaudaraan, dan shalat malam adalah
anjuran dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, agar kita dapat
menggapai surga dengan tanpa kesulitan dan tanpa banyak rintangan. Jika kita
konsisten dan istiqamah dengan anjuran Nabi tersebut, Allah akan memberikan
kita pertolongan untuk mengerjakan kebaikan dan menjauhi perbuatan yang kurang
menyenangkan, sehingga di akhir hayat kita mendapatkan kematian yang husnul
khotimah. Allâhumma Âmîn.
Di
tengah kehidupan masyarakat, Nabi selalu baik
hati, riang dan sopan terhadap semua orang. Selalu yang lebih duluan memberikan
salam, sekalipun kepada anak-anak dan para sahaya.
Selalu memberikan apa
yang dimiliki kepada para sahabatnya, walaupun dalam keadaan
kekurangan. Nabi selalu bersilaturrahim dan memaafkan terhadap setiap orang, meskipun terhadap orang yang pernah memusuhinya, dan menjalankan shalat malam. (*)
Posting Komentar