![]() |
Ketua DPD RI berkunjung di rumah pengasingan Bung Karno |
CAKRANEWS.NET, BENGKULU—Sebanyak 100 pengusaha asal Bengkulu tergabung dalam KADIN, IWAPI dan HIPMI Bengkulu, mengeluhkan
mulai dari jarangnya para pengusaha diajak komunikasi oleh pimpinan daerah,
hingga masih adanya permintaan fee untuk mendapat pekerjaan dari pemerintah.
Keluhan
itu diungkapkan langsung ke Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat
berada di Provinsi Bengkulu dalam rangkaian kunjungan kerjanya. LaNyalla didampingi Senator
asal Bengkulu dan sejumlah Senator asal Pulau Sumatera. “Tolong pak Ketua DPD
teruskan aspirasi kami, bahwa iklim berusaha di Bengkulu masih menyulitkan kami
pak. Apalagi pembayaran pekerjaan di proyek pemerintah yang tertunda sehingga
menyulitkan cashflow kami sebagai pengusaha pengadaan dan jasa. Dan kami tidak
pernah dilibatkan secara aktif dalam menyusun agenda pembangunan ekonomi di
Bengkulu,” tutur salah seorang peserta dialog.
LaNyalla
menegaskan pentingnya melibatkan pengusaha setempat dalam mengisi pembangunan. .Daia
menyampaikan beberapa kebijakan pemerintah pusat yang mendorong percepatan
pembangunan ekonomi. Yang sudah seharusnya diikuti dan dijalankan oleh para
kepala daerah. “Yang terbaru adalah Instruksi Presiden nomor 7 tahun 2019
tentang Percepatan Kemudahan Berusaha di Indonesia. Dimana Presiden Jokowi
bertekad menaikkan peringkat kemudahan berusaha di Indonesia dari peringkat 73,
menjadi peringkat 40 di dunia,” ungkapnya.
Komitmen
membangun dan memperkuat daerah kembali ditunjukkan oleh Ketua DPD RI AA
LaNyalla Mahmud Mattalitti saat berada di Provinsi Bengkulu dalam rangkaian
kunjungan kerjanya di hari kedua. LaNyalla yang didampingi Senator asal
Bengkulu dan sejumlah Senator asal Pulau Sumatera menegaskan pentingnya
melibatkan pengusaha setempat dalam mengisi pembangunan.
Di
Bengkulu, LaNyala Pertama mengunjungi
kantor PT Pelindo II Cabang Bengkulu yang mengelola Pelabuhan Baai, dan dialog
dengan para pengusaha yang tergabung di KADIN, IWAPI dan HIPMI serta sejumlah
asosiasi, di meeting room hotel Mercure, Selasa (21/1/2020).
Di
hadapan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang mendampingi GM Pelindo II Cabang
Bengkulu Silo Santoso, LaNyalla menyatakan DPD RI siap mendukung rencana
pengembangan Pelabuhaan Baai menjadi modern integrated port, dengan syarat
Pelindo mengutamakan keterlibatan para pengusaha setempat dan pengusaha swasta
nasional.
“Saya
dan para Senator, khususnya dari Bengkulu akan memasukkan agenda ini untuk
bertemu pemerintah pusat melalui kementerian terkait untuk mempercepat
pengembangan pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Tapi saya minta Pelindo dan Pak
Gubernur melibatkan secara aktif para pengusaha lokal dan swasta nasional,”
tukas LaNyalla yang pagi itu didampingi Wakil Ketua III DPD RI Sultan Baktiar
Najamuddin dan dua senator asal Bengkulu masing-masing Eni Khaerani dan Riri
Damayanti. Serta Senator Fachrul Razi (Aceh), Alirman Sori (Sumatera Barat),
Ustadz Zuhri M. Syazali (Bangka Belitung), Dharma Setiawan (Kepulauan Riau) dan
Edwin Pratama Putra (Riau).
Sementara Sultan Najamuddin menekankan
pentingnya ditemukan solusi permanen terkait pendangkalan alur masuk ke kolam
pelabuhan Pulau Baai. “Sebelum melangkah jauh, masalah klasik pendangkalan di
pelabuhan ini harus diatasi dengan komprehensif. Jangan hanya menjadi proyek
pengerukan saja. Baru nanti kita bicara lebih jauh tentang konektivitas dengan
jalan tol trans Sumatera dan jalur kereta api,” paparnya.
Sedangkan
Senator asal Aceh Fachrul Razi memberi semangat kepada stakeholder di Bengkulu
terkait keberadaan pelabuhan Pulau Baai tersebut. Dikatakan Fachrul, setelah
jalur sutra yang digagas China selesai, maka kompetitor mereka yang tergabung
dalam Trans Pacific Partnership (TPP) yang diinisiasi Amerika Serikat dan
Australia, sangat mungkin menggunakan jalur Samudera Hindia sebagai jalur
perdagangan lintas laut.
“Itu
artinya posisi Bengkulu, apabila memiliki fasilitas modern integrated port,
bukan tidak mungkin menjadi hub jalur laut negara-negara yang tergabung dalam
TPP, khususnya Australia dan New Zealand. Karena itu saya diam-diam jatuh cinta
dengan Bengkulu ini. Terutama kalau stakeholder di Bengkulu mampu menampilkan
keunggulan kompetitifnya,” urainya.
Pelindo
II Cabang Bengkulu menyiapkan empat program strategis pengembangan pelabuhan
Pulau Baai. Keempat program tersebut, yakni percepatan pembangunan terminal
curah cair, pengembangan terminal curah kering, pembangunan instalasi karantina
hewan (IKH), serta penataan dermaga nusantara dan terminal petikemas.
Sementara
Gubernur Rohidin menyatakan siap untuk meminjamkan beberapa lahan tidur di
wilayah penyangga pelabuhan Pulau Baai kepada investor yang tertarik untuk
masuk. “Saya yakin akan banyak investor yang berminat Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) disahkan oleh pemerintah pusat. Terlebih apabila pelabuhan ini sudah
terhubung dengan tol trans Sumatera dan rel kereta api Bengkulu-Sumatera
Selatan,” pungkas Gubernur.
Sebelum
bertemu para pengusaha, rombongan Ketua DPD RI sempat berkunjung ke kantor KPUD
Provinsi Bengkulu. Kunjungan tersebut untuk mendengar paparan KPUD terkait
persiapan pelaksanaan pemilukada September tahun 2020. Rombongan diterima
langsung Ketua KPUD Provinsi Bengkulu Irwan Saputra beserta komisioner lainnya.
(rto)
Posting Komentar