·
Hama
‘Den Bagus’ Tikus Fenomena Alam Apa? (3)
· .
.Ki Lawu di Candi Cetho |
\
SABDO PALON MENAGIH JANJI, “500 tahun lagi saya akan kembali”. Janji yang tak pernah tahu siapa yang
mengikrarkan tersebut selalu terngiang di
telinga dan selalu ingat diluar kepala. Kenyataannya setelah Mojopahit runtuh abad 15 dan ditengarai dengan
condro sengkolo SIRNA ILANG KERTANING
BUMI (hilangnya raja raja di muka bumi). Segala sesuatunya berubah total, apalagi pusat pemerintahan kerajaan Mojopahit
dipindah dari trowulan dipindah ke Demak, otomatis semua tata kehidupan berubah drastis.
Semula sebuah negeri makmur sentosa berubah porak-poranda. Sawah sawah banyak
diserang hama tikus,walang sangit wereng dan sebagainya. .
Akibatnya membuat
kekurangan pangan seluruh negeri dan banyaknya kerajaan yang melepaskan diri
dari payung kekuasaan kerajaan Mojopahit dan mendirikan kerajaan baru. Apakah
sejarah tragedi ini akan berulang pada saat ini? Pemindahan ibukota negara dari
Jakarta ke Panajem Paser Utara-Kutai Kalimantan Timu? Hanya ALLAH lah yang maha tahu.
Tampaknya Sabdo Palon
Noyo Genggong menepati janji nya untuk menagih sumpahnya. Terbukti banyak hal hal yang aneh dan diluar
nalar sehingga peristiwa tersebut menjadi fenomena alam yang luar biasa. Orang
jawa menyebut dengan MONGSO NGANEH NGANEHI. Ada juga yang menyebut dengan
MONGSO KWALIK.
Dibalik peristiwa-
peristiwa aneh tersebut ada hikmah yang tersembunyi. Saat ini banyaknya hama
tikus dan munculnya kerajaan kerajaan baru yang serba neka, Dengan nama
kerajaan dan raja yang aneh aneh. Peristiwa ini nampaknya lucu seperti dagelan.
Tetapi kita tidak boleh menyalahkan mereka secara serampangan.
Memang jaman sekarang
yang serba tidak menentu, baik dari segi
politik ekonomi, hukum sehingga membuat masyarakat menjadi buntu akalnya. Hal
ini sebenarnya tak akan terjadi bila para penguasa negeri ini bersikap adil dan
menyeluruh segala lapisan. Hukum tumpul keatas tajam ke bawah. Makanya
munculnya kerajaan-kerajaan saat ini berawal dari kejenuhan dan ketikpastian
hidup, ujung-ujungnya membuat pikiran
seseorang menjadi frustasi dan lelah. Akhirnya timbulah halusinasi diri yang menginginkan
datangnya RATU ADIL
Kerinduan tentang
suasana ayem tentrem gemah ripah loh
jinawi seperti yang digambarkan dalam keadaan kehidupan kerajaan tempo dulu,
membuat sesorang RINDU MASA LALU JAMAN
KERAJAAN. Seperti kehidupan masyarakat
kerajaan Mojopahit yang terkenal seantero jagad.
Karena tidak adanya
penyaluran pikiran yang buntu kepada siapa mereka mengadu. Pemimpin atau penguasa negeri ini juga tak
peduli dengan kawulanya, mereka membuat kerajaan atau nenjadi raja. Karena jadi
raja sangat enak segala kebutuhan tercukupi dan dihormati semua orang. Sepantasnyalah
para penguasa negeri ini intropeksi diri apakah semua yang dilaksanakan untuk
negeri ini bermanfaat banyak bagi rakyatnya atau hanya mengejar prestasi dan
sensasi yang tak pernah terbukti? Yang
Maha Kuasa memberikan peringatan
dengan mengirim hama tikus, dan
hama hama yang lain. Para penguasa tidak menyadari bahwa bila terjadi bencana, para
kawula yang menjadi korban. Sedangkan penguasa tidak kena dampak bencana. Dalam
unen unen berbunyi kawula sengsara
panguasa sing suko suko. (rto)
Posting Komentar