Muhammad Fadlillah,
Anggota Cakra Menulis Club,Mahasiswa Pendidikan Agama
Islam (PAI)
STIT Islamiyah Karya Pembangungan Ngawi.

Kebenaran hadist diatas
sudah dirasakan oleh sahabat setelah Rasululloh SAW. wafat.
Dalam sebuah riwayat
disebutkan,suatu hari umar bin al-khathab ra meyendiri.dia berkata dalam
hatinya, mengapa umat ini saling berselisih,sementara nabi mereka satu? Lalu ia
memnggil Abdullah bin Abas RA. Umar bertanya kepadanya:”Mengapa umat ini saling
berselisih,sementara nabi mereka satu. Kiblat mereka juga satu dan kitab suci
mereka juga satu?” Ibnu Abbas RA menjawab,”Wahai amirul mukminin sesungguhnya
Al Qur’an itu diturunkan kepada kita. Kita membacanya dan mengetahui maksudnya.
Lalu datanglah sebuah kaum yang membaca al quran,namun mereka tidak mengetahui
maksudnya. Maka setiap kaum punya pendapat masing masing. Jika demikian
realitanya,maka wajarlah mereka saling berselisih. Dan jika telah saling
berselisih mereka akan saling menumpahkan darah.”(Imam Asy Syathibi,Altiskham,II\691).
Dialog diatas menunjukkan
bahwa perselisihan yang terjadi dikalangan umat islam diantara nya karena
kesalaha dalam memahami nash.peselisihan itu akan terjadi dengan bergamnya
metode yang di pakai oleh berbagai
kelompok dalam memahami tesk al qur’an maupun hadist kini, hal tersebut sudah
tejadi. Umat islam terpecah belah dalam berbgai kelompok. Masing masing dari
mereka merasa yang paling benar, lainnya dianggap salah dan keliru.
MAKNA HADIST
Hadist diatas menjelaskan
bahwa penganut agama sejak sebelum nabi Muhammad SAW, yaitu Yahudi dan Nasrani
sudah banyak yang”menyimpang” dari ajaran aslinya. Diantara mereka banyak
melakukan interpretasi terhadap ajaran agamanya, yang kemudian terakumulasi
menjadi firqah firqah. Hal yang sama juga terjadi pada Rosulullah SAW menurut
para ulama, hadist tersebut mengindikasikan golongan golongan yang terpecah itu
bukan dalam masalah fiqh,melainkan tauhid.
Akibatnya,mereka saling
menyesatkan dan mengkafirkan. Padahal, jika ada yang masuk neraka,hadist itupun
jika tidak memastikan kekalnya didalamnay. Sebab, rosullah saw tetap menybut
mereka sebagai’umatku ‘.beliau menganggab mereka bagian dari umatnya dan
agamanya tetap Islam.Nash nash Al Qur’an, sunah dan ijma' generasi salaf dari
umat ini telah menunjukkan bahwa orang yang masih ada iman didalam dada nya
meskipun seberat zarah pun, tidak akan
kekaldidalam neraka. Jika dia masuk neraka karena dosanya, dia akn tinggal
disana sesuai kehendak Allah SWT kemudian akan di keluarkan dan menuju surga.
Syaikh Ibnu Baz berkata”barang
siapa yang meninggal dunia dengan tauhid dan tidak menyekutukan Allah dengan
suatu,maka ia termasuk penghuni surga, meskipun telah melakukan zina atau
mencuri, demikian juga jika ia telah melakukan maksiat, seperti durhaka,riba,persaksian
palsu,atau yang lainnya. Karena pelaku maksiat itu (kedudukannya) berada di
bawah kehendak allah, jika ia berkehendak, dia akan mengampuninya, jika dia berkehendak
dai akan mengazabnya sesuai dengan kadar kemaksiatannya jika meninggal dunia belum
bertaubat.
Jika diamasukkan neraka dan
dia azab,dia tidak kekal didalamnya, akan tetapi ia akan dikeluarkan dari
neraka menuju surga setelah disucikan dan dibersihkan.”(Fatwa Nur’ala Darb:6/51)
hal ini didasarkan pada sabda Rosullah SAW”Akan keluar dari neraka orang
yang mengatakan””tidak ada ada tuhan yang disembah kecuali allah, sedang di
dalam hatinya Ada seberat gandum kebaikan tidak ada tuhan yang berhak didbah
kecuali allah ,sedang didalam hatinya ada seberat jagung kebaikan”(Riwayat
Bukhori Muslim) berarti apapun nama firkhah mereka,dan apapun produk pemikiran
dan pendapatan mereka asal malih masih mengakui Allah SWT sebagai tuhan
muhammad saw sebagai nabi kakbah sebagai kiblatnya tetap d akui muslim. Tidak
boleh di cap sebagai kafir.
HATI HATI PEMECAH BELAH
Para ulama menasehati kita
agar berpengang teguh pada kalimat yang satu. Kemudian waspada terhadap tipu
daya musuh dari kalangan orang orang kafir dan munafik karena sesungguhnya
mereka selalu mengadakan provokasi dan keraguan kepada umat islam agar murtad
dari Islam. Hal itu telah mereka lakukan sedari zaman nabi muhammad saw. Allah Ta’ala
berfirman “mereka tidak henti hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran) seaandainya mereka sanggup (
Al Baqoroh[2]:217)
Tipu daya itu kemudian
berlangsung sampai sekarang. Tidak akan selamat seorang muslim dari tipu daya
dan kejahatan mereka kecuali dengan menolaknya penuh kekuatan. Caranya menjalin
persatuan . perpecahan dalam agama malah akan membuka pintu bagi mereka
memasukkan tipu muslihatnya. Oleh karena itu Allah
Ta’ala berfirman”berpegang teguhlah dengan tali Allah dan janganlah kalian
berpecah (Al Imron[2]:103) bahkan ALLAH
SWT juga memberi peringatan bagi umat Islam yang berpecah belah.”(Ali imran[3]:103)
Bahkan, Allah SWT juga
memberi peringatan bagi umat Islam yang senang berpecah belah .”dan janganlah
kamu meyerupai orang-orang yang bercerai
berai dan berselisih sudah datang
keterangan yang jelas kepada mereka .meraka itulah orang orang yang mendapat
siksa yang berat.”(Ali imran[3]:105).oleh karna itu, wajib bagi kita mewaspadai
tukang adu domba yang merusak hubungan harmonis sesama umat islam. Merusak
hubungan antar para ulama dengan orang orang awam, antara sesama ulama, dan
sesama penuntut ilmu. Perkataan mereka
lebih merusak dari pada sihir.(*)
Waww..
BalasHapusMas Fadli ...
Mantaaabmh... 👍
BalasHapus