CAKRANEWS.NET, Ngawi – Puluhan massa dari
organisasi Muhammadiyah turun ke jalan menyampaikan protes pada Rabu (2/10).
Mereka melakukan aksi sebagai bentuk solidaritas kepada rekan yang meninggal
pada demo beberapa waktu lalu. Dan mereka menduga karena tindakan represif oleh oknum Polisi yang melakukan pengamanan.
Aksi diawali dari depan pintu masuk Pendopo
Widya Graha Kabupaten Ngawi. Mereka menuntut
pengusutan kasus tewasnya Randi, mahasiswa
Universitas Halu Oleo saat demo di gedung DPRD Sulawesi Tenggara, pekan lalu.
“Penyebab tewasnya rekan kami harus
diungkap secara transparan. Ini pelanggaran berat yang mencederai demokrasi. Siapa
yang melakukan harus bertanggung jawab.” Pekik Ketua Umum Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah ( IMM ) Kabupaten Ngawi Fahrizal Budi Setiawan dalam orasinya
Ia juga mengatakan mahasiswa IMM Kabupaten Ngawi khususnya akan
terus mengawal penyelidikan tewasnya Randi hingga tuntas. Bahkan siap melakukan
demo dengan jumlah massa yang lebih besar bila tidak ada keseriusan dalam
pengungkapannya..
Ketua Pemuda Muhammadiyah Ngawi M. Imam Syamsudin juga menyesalkan
kematian Randi dan Yusuf yang menjadi korban dalam menyuarakan demokrasi . Ia
berharap tidak ada lagi korban jiwa dalam penegakkan demokrasi. ‘’Kasus ini harus
segera tuntas’’ tegasnya.
Aspirasi yang disampaikan langsung
mendapat respon dari Kapolres Ngawi. Ia turut mendukung diusutnya kematian
Randi hingga tuntas. “Kami dari kepolisian mendukung pengungkapan kasus kematian
Randi. Bila terbukti melakukan pelanggaran, pelaku harus dihukum sesuai dengan
aturan yang berlaku.” Kata AKBP Pranatal Hutajulu.
Selesai orasi, mereka melakukan long march ke Polres Ngawi
untuk melakukan audensi. Dalam perjalanan mereka membentangkan poster yang
bertuliskan tuntutan. Sebelum membubarkan diri sekitar pukul 15.00, para
peserta aksi melakukan Shalat Gaib di Polres Ngawi. ( RYS )
Posting Komentar