Salsabila Felisa Fadila Putri |
CAKRANEWS.NET, Ngawi – Beberapa
bulan terakhir Kabupaten Ngawi Jawa Timur
booming dengan lagu – lagu bertemakan daerah. Pelakunya tidak hanya
seniman, namun merambah ke kalangan calon kepala desa hingga pejabat.
Menariknya, Kepala Desa menjadi artis dadakan karena rata – rata ingin
mendongkrak suara dalam Pilkades. Sedang Untuk pejabat lebih menekankan
pengenalan Ngawi sebagai daerah yang punya banyak potensi.
Salah satu yang menjadi
fenomenal adalah Kartonyono Medot Janji. Lagu yang dibawakan Deny Caknan
tersebut sudah di lihat puluhan juta di akun Youtube. Saat ini ketenaran Deny
Caknan sudah tidak diragukan lagi. Itu tidak lepas dari banyak campur tangan
dari orang orang dibalik layar maupun media pendukung. Demikian halnya dengan
Pemerintah Kabupaten Ngawi. Dorongan pada
talenta mudanya terus dilakukan.
Belakangan muncul nama
Salsabila Felisa Fadila Putri yang cukup menjadi perhatian publik. Gadis yang
masih duduk di bangku Sekolah menengah atas ini sudah menunjukkan bakatnya
dengan menjadi bintang tamu dalam acara live salah satu televisi swasta
nasional beberapa waktu lalu. Tidak tanggung – tanggung penampilannya kala itu
berduet dengan Lesti yang notabene salah satu biduan dangdut terbaik nasional.
Trubus |
Tidak dipungkiri bila
kemampuannya dalam olah vokal adalah hasil campur tangan orang di sekelilingnya sebagai seorang
musisi. “Salsa punya kepercayaan diri yang tinggi di hadapan kamera. Suara yang
dimiliki juga berkarakter. Itu jarang di temui pada talenta seseorang.” Terang
Trubus Subekti seniman kawakan yang pernah berguru pada maestro Ajarani, Timbul hingga
Didi Kempot.
Dalam mencoba
keberuntungan, gadis manis dari pasangan Agi Wahyu Pradana dan Sumarista itu
membawakan karya Trubus dengan judul “ Alun Alun Nduwe Crito. Lagu itu
mengisahkan kenangan saat berada di Alun Alun Ngawi yang memiliki banyak
history. Namun endingnya terjadi penghianatan dengan beralihnya pasangan ke
lain hati.
Dalam perjalanan karir
Salsa, Agi Wahyu Pradana atau yang lebih dikenal “Dewa Age” sebagai orang tua
juga seorang maestro aransemen menyadari tantangan berat sebagai pendatang
baru. “Dunia seni memang perlu keuletan, kejelian dan skil khusus. Namun semua
perlu dicoba. Seniman tidak boleh berhenti hanya dengan kegagalan.”
Dia menjelaskan bila
tantangan tidak seberat pada masanya ketika masuk dunia seni. “Ada keuntungan
pada pendatang baru dalam dunia seni saat ini. Semua bisa dipelajari dari informasi
yang tersedia di Smart Phone. Bahkan bila diperlukan, kekurangan bisa ditutupi
dengan kemajuan teknologi.” Terang Dewa Age.
Dewa Age ( kanan )
Sedang untuk video klip mengambil dari beberapa tempat di Kabupaten Ngawi. Tempat tersebut meliputi Alun Alun Merdeka, Taman Air Mancur hingga Srambang Park. Seperti tujuan awal, tempat tersebut dipilih sebagai pengenalan destinasi yang layak untuk disuguhkan ke kalayak sebagai obyek untuk berwisata. ( RYS )
Posting Komentar