![]() |
STIT Islamiyah KP Paron |
CAKRANEWS.NET, NGAWI-Wow!! Keren.
Sejumlah 15 ribuan santri pondok
pesantren, sekolah, mahasiswa turun
jalan Senin (21/10). Bukan unjuk rasa,
tetapi mereka mengikuti kirab santri memperingati Hari Santri Nasional (HSN)
2019. Jumlah itu memecahkan rekor target
yang ditentukan panitia. Hasil penilaian juri, MTs Negeri 3 Ngawi juara pertama
merebut piala Bupati Ngawi, Karena hasil
nilai sama juara kedua MIN 6 Ngronggi dan SMPN 2 Ngawi. Sedangkan
juara ketiga SMPN 1 Ngawi.
“Alhamdulillah MTs N 3
Ngawi mendapata juara pertama Kirab Santi HSN 2019. Ini kado MTs N 3 Ngawi untuk para santri dan siswa MTs N 3 Ngawi yang kini berjuang berjuang menuntut
ilmu,” ujar Enni Aslihatul Kirom, guru
MTs N 3 Ngawi.
Di
sepanjang jalan mulai start di depan Kantor PCNU Ngawi hingga finish alun alun Ngawi, diantara peserta tak henti-hentinya mengumandangkan
lagu Itu termasuk peserta MTs N 3 Ngawi.“Ya lal Wathon..Yalal Wathon. Hubul wathon minal ilman……”, lagu patriotisme
yang sudah melekat pada Nahdlatul Ulama. Mars perjuangan NU diciptakan KH Wahab Hasbullah. ”Bahkan mereka bersholawat di
sepanjang jalan, melantunkan lagu
religi. Praktis Ngawi setengah hari
kemarin, bersuasana kental religius. Dilanjut
malam panggung religi menghadirkan Veve Zulfikar disambut luar biasa dari
masyarakat Ngawi.
Huzbul Wathon lagu
mars perjuangan NU yang diciptakan KH Wahab Hasbullah. Mars ini benar-benar luar
biasa, membangkitkan nasionalisme:
Bupati Ngawi Budi ‘Kanang’ Sulistyo
didampingi Wabup Ngawi Onny
Anwar, Ketua DPRD Dwi Rijanto
Jatmiko, Kepala
Kemenag Ngawi, Ketua PC NU Ngawi
KH Ahmad Ulinnuha Rozy, dan forum muspida Ngawi . Polres Ngawi pun menerjunkan Polwan mengikuti kirab. Semua
Polwan berjilbab. Ada 109 lembaga baik
pondok pesantren, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, perguruan tinggi menuskseskan
kirab santri. Banser, Pagar Nusa
tidak ketinggalan berpartisipasi.
![]() |
Bupati, Ketua PCNU, Ketua DPRD |
Peristiwa diluar jangkauan panitia, jenset salah satu peserta terbakar di jalan.
Di depan sekitar Toko Q. Api berhasil
dipadamkam meski jenset sudah terlanjur lude terbakar. “Kebakaran tidak
mengganggu jalannya kirab .Alhamdulillah,” ujar Lutfhil Hakim, salah satu
paniti kegiatan.
Diantara perguruan tinggi yang
menerjunkan mahasiswanya adalah STIT
Islamiyan Karya Pembangunan Paron Ngawi. Meskipun mendaftar di akhir batas pendataran, mahasiswa STIT Islamiyah
Karya Pembangunan penuh semangat unjuk
gigi di Kirab Santri. “Berbekal semangat, Kami sejak awal ingin berpartisipasi di kegiatan Kirab Santri untuk memperingati HSN 2019,” ujar Yudhistira,
mahasiswa STIT Islamiyah KP Paron.
![]() |
Jenset terbakar dipadamkan |
Chairul Anam, anggota Koordinator
Kegiatan mengatakan, yang perlu disyukuri
kirab santri berjalan lancar, padahal
peserta 15 ribuan. Ini berkat komunikasi semua pihak yang
terlibat dalam kirab santri. “Diharapkan
sampai di penghujung rangkaian kegiatan
HSN 2019 lancar dan suksesm,” katanya
Yang perlu dicatat, lanjutnya, dengan tembusnya peserta sampai 15 ribuan juga
menunjukan kepedulian masyarakat terhadap pondok pesantren, terhadap santri. Ke depan santri harus lebih
maju, lebih progresif dalam ikut
membangun masyarakat, bangsa dan negara dengan ilmu yang diperoleh selama di pondok atau di madrasah. “NU punya
kewajiban untuk terus menerus mengantar santri ke masa depan yang lebih
baik,” ujarnya. (gih)
Posting Komentar